NilaiJawabanSoal/Petunjuk KILANG Pabrik untuk mengolah bahan industri INDUSTRI Pabrik EFLUEN Kim 1 hasil sampingan yang luahan dari pabrik pulp dan kertas yang cenderung mencemari lingkungan, terutama perairan, danau, dan bahan air lainnya; -... MASAK Mengolah bahan makanan TEKSTIL Pabrik yang memproduksi kain, tenun, bahan pakaian KUARI Sistem penambangan terbuka untuk bahan galian industri PAPI Pohon yang kayunya dapat dipakai sebagai bahan industri; Exocarpus latifolia SORGUM Tanaman serbaguna, dapat digunakan sebagai sumber pangan, pakan ternak & bahan baku industri ASBES Serat mineral yang dapat digunakan dalam berbagai ragam industri seperti bahan atap rumah KONSUMEN Pemakai barangbarang hasil industri bahan pakaian, makanan, dsb kepentingan - pun harus diperhatikan SEMBAKO Sembilan bahan pokok KONSUMSI 1 pemakaian barang-barang hasil industri bahan pakaian, makanan, dsb; 2 barang barang yang langsung memenuhi keperluan hidup kita EOSIN Kim zat bening seperti hablur berwarna merah berbentuk bubuk, C20H0Br4O5 dipakai untuk bahan celup tekstil, pabrik tinta, dalam bahan kecantikan seperti lipstik LIMBAH Sisa proses produksi, seperti air buangan dari pabrik; serpihan bahan karet, kayu plastik dsb - pabrik itu telah mencemari air Sungai Ciliwung; DOLOMIT Batu kapur yang sebagian unsur kalsiumnya diganti oleh magnesium, warna abu-abu putih kebiru-biruan, digunakan untuk pupuk, bahan bangunan, pabrik kertas, dsb; batu kapur magnesium BELERANG Bahan campuran mesiu DIAFOMEA Bahan silika yang berasal dari sisa tumbuhan diafom, radiolaria, dan algae, terbentuk sebagai endapan di dasar laut atau danau, warna putih, gampang ... WOLFRAM 1 logam berwarna hitam kelabu yang tahan panas, biasa dipakai sebagai bahan industri lampu pijar; 2 Kim unsur dengan nomor atom 74, lambang w, dan BA... METALURGI 1 ilmu pengetahuan tt logam dan tanah tambang; 2 se- ni atau proses memisahkan logam dari tanah tambang; 3 penggunaan dan pencampuran logam dsb dalam... DAPUR 1 ruang tempat memasak; 2 tempat tungku; keran; perapian pd lokomotif dsb; - bahu bagian tubuh di bawah bahu; - bambu rumpun bambu; - bedil temp... KAWASAN Bagian kota atau daerah tertentu yang mempunyai sifat-sifat yang khas - industri; - pertokoaan - agropolitan kawasan khusus dalam suatu wilayah y... MESIN Perkakas untuk menggerakkan, mengolah, atau membuat sesuatu yang menggunakan roda-roda dan digerakkan oleh tenaga manusia atau motor penggerak yang m... OBAT ...yang dibuat oleh orang biasa atau dukun bukan di pabrik farmasi; - mata obat untuk menyembuhkan penyakit mata; - merah obat berwarna merah yang di... ASAM 1 masam seperti rasa cuka bauh mangga muda dsb - benar mangga muda; 2 ki menaruh rasa tidak senang; cembe- rut; masam muka adik - melihatku; 3 ... DAUR Peredaran masa atau tahun; - aerob alami n Kim daur yang melibatkan terbentuknya dan hilangnya zat organik; dalam daur ini oksigen digunakan untuk m...
GubernurViktor Laiskodat meninjau olahan rumput laut di Semau, Jumat (1/10/2021). agar pabrik ini dapat berjalan dengan baik serta kita mendorong para petani rumput laut agar dapat menyuplai kebutuhan bahan baku di pabrik ini dan dapat kita lanjutkan ke industri-industri lain sehingga diharapkan ke depannya kita tidak hanya mengirim rumput
ArticlePDF Available Abstract and FiguresPabrik Kelapa Sawit Sungai Rungau Mill mempunyai bahan bakar biomassa yang sangat melimpah. Akan tetapi penggunaan sumber bahan bakar ini harus dioptimalkan agar performa pabrik dapat berjalan dengan baik dengan cara mengkaji kebutuhan energi secara aktual. Jumlah dan komposisi bahan bakar yang digunakan harus diperhatikan sesuai dengan kebutuhan. Kelebihan atau kekurangan bahan bakar dapat menyebabkan terjadinya penurunan tekanan dan komposisi yang tidak tepat yang akan menyebabkan perambatan panas yang kurang baik. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji kebutuhan dan komposisi bahan bakar yang sesuai dengan energi yang dibutuhkan untuk proses produksi kelapa sawit. Pabrik Kelapa Sawit Sungai Rungau Mill mempunyai sistem pembangkit uap yang mengubah air menjadi steam untuk menggerakan turbin uap dengan bahan bakar serabut dan cangkang hasil dari proses produksi tandan buah segar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengukuran langsung di Pabrik Kelapa Sawit Sungai Rungau Mill dengan berbagai instrumen dan peralatan yang ada. Dari proses produksi tandan buah segar dengan kapasitas 82,3 ton/jam diperoleh serabut dan cangkang masing-masing sebanyak 11,36 ton/jam dan 4,73 ton/jam. Kemudian bahan bakar tersebut dipakai untuk boiler dengan jumlah serabut 10,60 ton sedangkan cangkang 2,73 ton dengan persentase 79,49 % serabut dan 20,51 % cangkang. Selanjutnya pembakaran dalam boiler menghasilkan steam dengan jumlah 43,2 ton/jam yang digunakan untuk menggerakan turbin sehingga menghasilkan daya listrik sebesar 1475 kWh. Content may be subject to copyright. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. Tersedia online di Journal of Applied Science, Vol. I, No. 1 2019 042–049 42 Analisis Kebutuhan Energi Pabrik Kelapa Sawit Sungai Rungau Mill Lia Laila 1, M. Yusuf Qoderi 2 1. Teknologi Pengolahan Sawit, Fakultas Vokasi, Institut Teknologi Sains Bandung, Bekasi, Indonesia 2. Teknologi Pengolahan Sawit, Fakultas Vokasi, Institut Teknologi Sains Bandung, Bekasi, Indonesia Abstrak Pabrik Kelapa Sawit Sungai Rungau Mill mempunyai bahan bakar biomassa yang sangat melimpah. Akan tetapi penggunaan sumber bahan bakar ini harus dioptimalkan agar performa pabrik dapat berjalan dengan baik dengan cara mengkaji kebutuhan energi secara aktual. Jumlah dan komposisi bahan bakar yang digunakan harus diperhatikan sesuai dengan kebutuhan. Kelebihan atau kekurangan bahan bakar dapat menyebabkan terjadinya penurunan tekanan dan komposisi yang tidak tepat yang akan menyebabkan perambatan panas yang kurang baik. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji kebutuhan dan komposisi bahan bakar yang sesuai dengan energi yang dibutuhkan untuk proses produksi kelapa sawit. Pabrik Kelapa Sawit Sungai Rungau Mill mempunyai sistem pembangkit uap yang mengubah air menjadi steam untuk menggerakan turbin uap dengan bahan bakar serabut dan cangkang hasil dari proses produksi tandan buah segar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengukuran langsung di Pabrik Kelapa Sawit Sungai Rungau Mill dengan berbagai instrumen dan peralatan yang ada. Dari proses produksi tandan buah segar dengan kapasitas 82,3 ton/jam diperoleh serabut dan cangkang masing-masing sebanyak 11,36 ton/jam dan 4,73 ton/jam. Kemudian bahan bakar tersebut dipakai untuk boiler dengan jumlah serabut 10,60 ton sedangkan cangkang 2,73 ton dengan persentase 79,49 % serabut dan 20,51 % cangkang. Selanjutnya pembakaran dalam boiler menghasilkan steam dengan jumlah 43,2 ton/jam yang digunakan untuk menggerakan turbin sehingga menghasilkan daya listrik sebesar 1475 kWh. Kata-kunci bahan bakar, boiler, energi, steam 1. PENDAHULUAN Pabrik Kelapa Sawit Sungai Rungau Mill mempunyai bahan bakar biomassa yang sangat melimpah. Akan tetapi penggunaan sumber bahan bakar ini harus dioptimalkan agar performa pabrik dapat berjalan dengan baik dengan cara mengkaji kebutuhan energi secara aktual. Jumlah dan komposisi bahan bakar yang digunakan harus diperhatikan sesuai dengan kebutuhan. Kelebihan atau kekurangan bahan bakar dapat menyebabkan terjadinya penurunan tekanan dan komposisi yang tidak tepat yang akan menyebabkan perambatan panas yang kurang baik 3. Lia Laila / Journal of Applied Science, Vol. I, No. 1 2019 042–049 43 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini antara lain adalah 1. Menghitung ketersediaan dan kebutuhan energi di Pabrik Kelapa Sawit Sungai Rungau Mill secara aktual, 2. Menghitung persentase bahan bakar yaitu serabut dan cangkang, 3. Menghitung bahan bakar cangkang yang dapat dihemat karena mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Kajian Pustaka Siklus rankine Siklus rankine adalah siklus teoritis yang mendasari siklus kerja dari suatu pembangkit daya uap. Siklus rankine sederhana dapat dilihat pada Gambar 1. 1 a b Gambar 1. a. Komponen-komponen siklus rankine, b. Siklus rankine sederhana 1 Siklus rankine ideal memiliki tahapan proses sebagai berikut − 1-2 isentropic compression in pump − 2-3 constant pressure heat addition in boiler − 3-4 isentropic expansion in turbine − 4-1 constant pressure heat rejection in condenser Boiler Boiler, kondensor dan evaporator mempunyai tujuan utama memindahkan masa dari atau ke medium yang mengalir secara tunak. Untuk mengubah fluida dari fase cair jenuh menjadi uap jenuh diperlukan kalor. Pembakaran akan melepas sejumlah besar kalor dan diserap oleh zat kerja sehingga suhu dan entalpi zat kerja akan meningkat. Diandaikan bahwa perbedaan energi kinetik air masuk dan uap yang keluar dapat diabaikan. Proses terjadi pada tekanan konstan karena pada boiler tidak ada bagian yang berpindah, maka tidak ada usaha yang dilakukan 2. Gambar 2. Skematik boiler 2. Lia Laila / Journal of Applied Science, Vol. I, No. 1 2019 042–049 44 Karena h2 > h1 maka energi akan berharga positif yang menunjukan bahwa energi masuk ke sistem dari bahan bakar dan diserap oleh zat kerja. Q = ṁ h2 – h1 1 Untuk aliran tunak, ṁ1 = ṁ2 = ṁ 2 Bahan Bakar Pabrik Kelapa Sawit mempunyai sumber bahan bakar serabut dan cangkang yang berasal dari proses produksi kelapa sawit itu sendiri. Gambar 3 menunjukan bentuk serabut dan cangkang yang ada di pabrik kelapa sawit. Gambar 3. A cangkang, B serabut 3. Apabila pemakaian cangkang terlalu banyak daripada serabut akan menghambat proses pembakaran akibat penumpukan arang dan nyala api kurang sempurna, dan jika cangkang digunakan sedikit, panas yang dihasilkan akan rendah, karena cangkang apabila dibakar akan mengeluarkan panas yang besar. Panas yang dihasilkan serabut jumlahnya lebih kecil dari yang dihasilkan oleh cangkang, oleh karena itu perbandingan lebih besar serabut daripada cangkang. Disamping serabut lebih cepat habis menjadi abu apabila dibakar, pemakaian serabut yang berlebihan akan berdampak buruk pada proses pembakaran karena dapat menghambat proses perambatan panas pada pipa water wall, akibat abu hasil pembakaran berterbangan dalam ruang dapur dan menutupi pipa water wall, di samping mempersulit pembuangan dari pintu ekspansion door pintu keluar untuk abu dan arang akibat terjadinya penumpukan yang berlebihan. Nilai kalor serabut dan cangkang dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Bahan bakar dan energi 4. Sedangkan jumlah serabut dan cangkang dari proses produksi PKS dengan TPH 80 ton/jam dapat dilihat pada Tabel 2. Lia Laila / Journal of Applied Science, Vol. I, No. 1 2019 042–049 45 Tabel 2. Bahan bakar dan energi 4. 2. METODE Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menghitung jumlah dan persentase bahan bakar aktual Pabrik Kelapa Sawit Sungai Rungau Mill. Tempat pengujiannya adalah fuel distributing conveyor & retrival conveyor. Alat dan bahan yang harus dipersiapkan adalah timbangan, karung plastik, sekop, stopwacth, dan timbangan analitik. Gambar 4 adalah metode untuk menghitung jumlah bahan bakar yang masuk ke boiler. a b Gambar 4. a Flowchart pengujian jumlah bahan bakar, b Flowchart pengujian komposisi bahan bakar Ambil bahan bakar dari W1 Aduk bahan bakar sampai merata Pisahkan serabut dan cangkang secara manual Jatuhkan bahan bakar pada lantai Tampung bahan bakar dalam karung plastik Buka chute retrival conveyor selama 5 detik Tampung bahan bakar dengan karung plastik Hitung jumlah bahan bakar yang masuk ke boiler W1-W2 Buka chute fuel distributing conveyor selama 5 detik Lia Laila / Journal of Applied Science, Vol. I, No. 1 2019 042–049 46 3. PEMBAHASAN DAN DISKUSI Hasil Pengujian Bahan Bakar Dari hasil pengujian jumlah bahan bakar serabut dan cangkang yang tersedia adalah 14,3 ton dan yang terpakai adalah 13,3 ton seperti ditunjukkan pada Tabel 3, sedangkan nilai kalor dari serabut dan cangkang dan persentase bahan bakar berturut-turut disajikan pada Tabel 4 dan Tabel 5. Tabel 3. Hasil pengujian jumlah bahan bakar Keterangan W1 Berat bahan bakar sebelum masuk boiler W2 Sisa bahan bakar W1-W2 Bahan bakar yang masuk ke boiler Tabel 4. Nilai Kalor Serabut dan Cangkang Tabel 5. Komposisi Bahan Bakar Serabut dan Cangkang Lia Laila / Journal of Applied Science, Vol. I, No. 1 2019 042–049 47 Kebutuhan Energi Energi yang dibutuhakan untuk membangkitkan uap di boiler PKS Sungai Rungau Mill dapat dihitung dengan diagram T-S pada Gambar 5. Gambar 5. Diagram T-S Boiler SRUM Keterangan h1 Adalah kondisi di mana air berada dalam deaerator pada tekanan 1 barg dengan temperatur 100 . h2 Kondisi air baru masuk ke boiler pada tekanan 20 barg namun temperatur masih 100 . h3 Semua air yang ada telah berubah menjadi uap pada tekanan 20 barg dan temperatur 213 . h4 Kondisi di mana uap panas telah di ekspansikan oleh turbin sehingga temperatur dan entalphi nya menurun. Lia Laila / Journal of Applied Science, Vol. I, No. 1 2019 042–049 48 Dari Gambar 5 tentang diagram T-S maka diperoleh rumus untuk mengitung jumlah panas yang diperlukan untuk menguapkan sejumlah air dalam boiler Pabrik Kelapa Sawit Sungai Rungai Mill adalah Nilai h ṁair x h3-h2 1 kg x 2799- 421kJ/kg 2378 kJ 3 a. Energi untuk menghasilkan steam 43,2 ton/jam Qout Quap/kg x 43200 kg/jam 2378 kJ/kg x 43200 kg/jam kJ/jam 4 b. Energi masuk Qin Qfiber x ṁfiber + Qshell x ṁshell 11027 kJ/kg x 10600,09 kg + 17167 kJ/kg x 2735,03 kg + kJ/jam 5 c. Effesiensi Termal x 100% x 100% 62,7 % 6 4. KESIMPULAN Dengan efesiensi termal 62,7 % untuk boiler PKS Sungai Rungau Mill dan specific steam consumption SSC turbin shinko PKS Sungai Rungau Mill maka diperoleh − Bahan bakar yang tersedia dan terpakai di Pabrik Kelapa Sawit Sungai Rungau Mill dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Hasil Pengukuran Beban Daya Sedangkan kebutuhan energi Pabrik Kelapa Sawit Sungai Rungau Mill dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Kebutuhan Energi PKS Sungai Rungau Mill − Komposisi bahan bakar adalah 79,49% serabut dan 20,51% cangkang − Pada kondisi normal sisa cangkang adalah 2286 kg/jam Lia Laila / Journal of Applied Science, Vol. I, No. 1 2019 042–049 49 5. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada pimpinan Pabrik Kelapa Sawit Sungai Rungau PT Smart Tbk yang telah membantu kami dalam penyelesaian penelitian ini. 6. DAFTAR PUSTAKA 1 Michael J. Moran, Howard N. Shapiro, Bruce R. Munson, David P. DeWitt. 2002. Introduction to Thermal System Engineering Thermodynamics, Fuid Mechanics, and Heat Transfer. United States of America John Wiley & Sons, Inc. 2 Reynold, C,R, Perkins, H, C terjemahan oleh harahap, F , 1994. Termodinamika Teknik”, Jakarta Erlangga. 3 Basiron Sukaimi, Ngan , Darus, Yusof, 2014 Palm Oil Research Institute of Malaysia. 4 Hariadi, Budi. 2017. Materi Pembekalan Magang. Dipresentasikan pada tanggal 3 Maret 2017. Bekasi. ... The fuel used in the boiler is fiber, if the required steam is substantial, the factory will add a shell for boiler fuel hence the boiler pressure increases. Fiber and shells are sustainable by-products of palm oil mills hence the more fuel is needed, the more FFB is needed Laila and Qodori, 2019. If the resulting pressure exceeds the desired steam demand, it can cause steam losses which result in losses and will increase the production value. ...... Fiber saving is not mentioned due to insufficient fiber to meet the required fuel requirements -298 kg/hour, to cover the insufficient fuel, excess fuel shell can be used. According to Laila and Qodori 2019, if there is a shortage of fuel to improve boiler performance, the fuel can be obtained from other fuels such as shells. In Figure 6 and 7 above, presented the calculation results of potential fuel savings and IDR value based on variations in the intake water temperature, and the lowest of 60% boiler efficiency was at a temperature variation of 105 o C with a value of kg/hour and fuel composition of 1 3 shell fiber. ...... Fiber saving is not mentioned because the available fiber is not sufficient for the required fuel -923 kg/hour, to cover the insufficient fuel, excess fuel shell is used. According to Laila and Qodori 2019, if there is a shortage of fuel to improve boiler performance, the fuel can be obtained from other fuels such as shells. In Figure 8 and 9, it can be seen that the calculation results of potential fuel savings and the IDR value based on variations in the intake water temperature and the lowest of 80% boiler efficiency of the palm oil mill are at a temperature variation of 105 o C with a value of 4,231 kg/hour and fuel composition of 1 3 shell fiber.Shell savings are 952 kg/hour with a value of IDR 714,251 per hour, while for fiber are 427 kg/hour with IDR 106,751 per hour in which the ideal fuel ratio is 25% 75% shell fiber.The highest fuel-used is at a temperature of 85 o C with a value of 4,373 kg/hour with a ratio of 1 3 shell fiber. ...Zulham Effendi Siti nur AisyahRionaldo HastyandaSeveral factors that affect the use of fuel in boilers are combustion efficiency, quality of feed water management, calorific value, and the potential for available fuel from oil palm varieties. The purpose of this research is to identify the use of fuel and its potential savings based on variations in boiler efficiency and water temperature that entered the boiler. The materials used in this research are FFB mass balance data and boiler fuel composition. Based on the analysis results, the lowest used fuel mass and the highest fuel savings are found in the DxPLangkat variety with an intake water temperature of 105o C and 80% boiler efficiency. The use of fuel is 4,231 kg/hour with shell savings of 967 kg/hour with a value of IDR 725,701. Fiber savings was 487 kg/hour with a value of IDR 121, highest used fuel mass and the lowest fuel savings were found in the Yangambi derivative variety with an intake water temperature of 85o C and 60% boiler fuel consumption is 5,830 kg/hour with shell savings totalling -380 kg/hour. There is no fiber analysis because it is used up hence additional fuel is needed. Additional fuel can be done by asking for other palm oil mill units or buying. If they buy a shell with a requirement of 380 kg/hour, the funds required are IDR 284, to Thermal System Engineering Thermodynamics, Fuid Mechanics, and Heat TransferMichael J MoranHoward N ShapiroBruce R MunsonDavid P DewittMichael J. Moran, Howard N. Shapiro, Bruce R. Munson, David P. DeWitt. 2002. Introduction to Thermal System Engineering Thermodynamics, Fuid Mechanics, and Heat Transfer. United States of America John Wiley & Sons, ReynoldR PerkinsC Terjemahan Oleh HarahapReynold, C,R, Perkins, H, C terjemahan oleh harahap, F, 1994. Termodinamika Teknik", Jakarta Pembekalan Magang. Dipresentasikan pada tanggal 3 MaretBudi HariadiHariadi, Budi. 2017. Materi Pembekalan Magang. Dipresentasikan pada tanggal 3 Maret 2017. Bekasi.
Beberapakarakteristik limbah cair industri tahu yang penting anatara lain: 1. Padatan tersuspensi, yaitu bahan-bahan yang melayang dan tidak larut dalam air. Padatan tersuspensi sangat berhubungan erat dengan tingkat kekeruhan air, semakin tinggi kandungan bahan tersuspensi tersebut, maka air akan semakin keruh. 2.
r6WcveO. oiqe0blz60.pages.dev/65oiqe0blz60.pages.dev/366oiqe0blz60.pages.dev/37oiqe0blz60.pages.dev/360oiqe0blz60.pages.dev/337oiqe0blz60.pages.dev/213oiqe0blz60.pages.dev/183oiqe0blz60.pages.dev/350oiqe0blz60.pages.dev/385
pabrik untuk mengolah bahan industri tts